Selasa, 21 September 2010

Halal bi halal SD Islam Dian Didaktika




Hari Pertama masuk sekolah SD islam Dian Didaktika setelah liburan lebaran jatuh pada hari Rabu, 22 September 2010 berlangsung meriah karena seluru siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 beserta guru dan karyawan bersilaturahmi dengan bersalam sambil memohon maaf, yang menarik dari kegiatan ini seluruh siswa mengenakan pakaian muslim dan membawa makan /kue lebaran dari rumah.

Setiap kelas mengumpulkan di satu meja dan semua boleh mencicipi kue lebaran, alangkah indahnya hari lebaran ini dan tergambar wajah ceria dan kegembiraan dari seluruh peserta hari pertama, semoga tahun depan kita jumpa lagi dengan idul fitri, terimakasih

Nikmatnya Bertetangga







Seiring dengan perkemabangan serba praktis ternyata ada nilai positifnya dan negatifnya, banyak di antara kita bila menyelengarakan hajatan sering mengunakan tenaga profesional dan mengunakan gedung sewaan. itu sudah biasa dan kebiasaan hajat di rumah dan melibatkan tetangga sekarang lambat laun sudah tertinggal, kenapaditinggal karena di efisiensi. namun bila kita telaah bila cara lama atau hajatan di rumah dan banyak melibatkan tetangga menjadi unik, dan disitulah indahnya bertetangga, karena bertetangga yang baik berarti kita memupuk rasa persaudaraan dengan orang lain di tempat perantauan, semakin banyak tetangga semakin banyak pula pemahaman karakter tetangga sekitar kita.

Rasa kebersamaan yang diwujudkan dalam hajatan adalah bukti nyata bahwa kegiatan seperti ini sudah menjadi barang langka apa lagi di perkotaan Jakarta pada Umumnya dengan kebanggan tinggal di apartemen yang konon lebih bergengsi dan belakangan ini citra apartemen tidak semegah yang di ucapkan, satu contoh ada yang bunuh diri dari ketinggian apartemen, banyak pelaku kurupsi menyembuyikan uang haramnya dengan membeli apartemen, dan juga banayk politikus melakukakan kejahan korupsi juga di apartemen, bahkan apartemen dijadikan pabrik mini untuk memproduksi narkoba juga ada, jadi yang mereka lakukan di apartemen dengan dalil di apartemen tidak ada yang peduli apa yang dilakukan sebelah kamar kita yang penting mereka membayar kewajiaban agar tidak dipermalukan di sekitarnya karena ada petugas pengelolola menagih kekurangan yang belum terbayarkan.

Sudah saatnya kita sebagai bangsa yang berbudaya kita kenalkan anak-anak kita dengan kegiatan hajatan yang melibatkan banyak orang terutama tetangganya. Indonesia sudah banyak kehilangan budaya aslinya dimana budaya kita hanya cocok untuk orang indonesia dan gaya hidup bangsa luar terutama dari Amerika katanya itu belum tentu cocok, tentunya dominasi orang indonesia beragama islam alangkah indahnya bila budaya islam yang lebih ditonjolkan yang sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga anak cucu kita akan bangga dengan agamanya serta bangsanya,kita sudah kehilangan karakter jadi seperti inilah bangsa kita akibat suka meniru gaya hidup orang barat yang selalu mengampangkan masalh kerukunan bertetangga,

Bila kita berbuat baik dengan tetangga belum tentu kita mendapatkan kebaikan dari tetangga, apalagi bila kita berbuat tidak menyenangkan dengan tetangga pasti kita mendapatkan yang tidak baik pula, jadi alangkah baiknya bila kita selalu berbuat baik kepada tetangga insay Allah kebaikan itu akan datang dengan izin Allah karena yang kita perbuat sudah berusaha untuk kebaikan.

Sudah saatnya bila kita ingin bangkit kembalilah kepada budaya kita yang sbenarnya yang selalu memulyakan tetangga, karena saudara terdekat kita adalah tetangga kita, merekalah yang pertama kali menolong kia bukan saudara yang jauh dari kita yang akan menolong kita bila dalam keadaan darurat di rumah kita.

Yuk kita hidupkan kembali bertetangga, dan memeprlakukan mereka seperti saudara sendiri, bukankah Agama Islam Mengajarkan bahwa kita semua bersaudara, semoga bermanfaat.

Senin, 20 September 2010

Alun Alun Purwokerto
















Banyak pemudik mengeluh ketika berada di tempat rekreasi saat libur lebaran, alah satunya adalah jalanan menjadi macet, parkir susah, harga tiket jadi naik, temapat rekreasi penuh jadi tidak nyaman selama berada di lokasi, mau pakai fasilitas antri, mau makan di tempat makan mahal dan antri dan sering kehabisan atau rasanya jadi tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. di arena rekreasi tidak lelluasa karena tempat untuk istirahat keluarga menjadi rebutan, yang jelas tidak nyaman karena harga yang dikelurkan tidak sesuai dengan apa yang didapat tujuan awal berlibur.

Banyak orang lupa ternyata di setiap kota biasanya di depan kantor ibu kota kabupaten selalu ada yang namanya ruang terbuka hijau yang di sebut ALUN ALUN biasnya di alun - alun selalu berdekatan dengan masjid agung , pusat kantor bupati, dan lembaga pemasyarakatan atau orang dulu bilang penjara, seiring dengan waktu sudah banyak kantor bupati pindah sehingga ada yang berkurang, contoh di bandung kantor bupatinya pindah dan penjaranya pun dipindahkan karena perkembangan kota tapi din sisakan satu sel peninggalan mantan presiden pertama RI Bung Karno.

Saat liburan lebaran tahun ini 2010 kami memilih ke alun - alun Purwokerto, yang terletak berdekatan dengan kantor Bupati Banyumas, Masjid Agung Purwokerto, dan Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto.

Keluarga kami menyempatkan diri ke tempat rekreasi yang amat sangat murah, mudah, meriah, manfaat, massal atau di kenal 5 M dimana kita tidak perlu antri untuk masuk ke lokasi, fasilitas ATM amat banyak di sekitar alun - alun, mau cari makanan juga mudah dan murah, dan tempat ini bisa memuat secara massal dan anak-anak bisa melakukan aktivitas dengan bebas dengan leluasa.

Sesuatu yang harus tersedia setiap kota sebuah ruang terbuka untuk masyarakat, karena dengan raung terbuka setidaknya ada penghijauan ada resapan tanah, dan dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat kota, tentunya memenuhi 5 M.

tempat terbuka hijau amat sangat dibutuhkan masyarakat kota, dimana kita sudah terjebak keramaian yang ada di dalam ruangan yang menghirup udara AC, padahal dengan ruang terbuka hijau anak-anak dapat melakukan kegiatan secara maksimal.

semoga anak-anak yang bermain di alun - alun akan terekam masa kecilnya kelak nanti mereka dewasa dan menjadi pemimpin menuangkan masa kecilnya dengan mewujudkan taman kota ruang hijau terbuka yang lebih baik, karena mungkin saat ini alun-alun hanya kenangan masa kecil saja dan banyak sudah berkurang ruang hijau terbuka terutama di kota besar karena kebutuhan ekonomi sehingga ruang hijau terbuka tinggal beberapa saja dan jauh dari perhatian publik untuk mengembalikan ke fungsi utamanya sebagai paru - paru kota.