Selasa, 21 September 2010

Nikmatnya Bertetangga







Seiring dengan perkemabangan serba praktis ternyata ada nilai positifnya dan negatifnya, banyak di antara kita bila menyelengarakan hajatan sering mengunakan tenaga profesional dan mengunakan gedung sewaan. itu sudah biasa dan kebiasaan hajat di rumah dan melibatkan tetangga sekarang lambat laun sudah tertinggal, kenapaditinggal karena di efisiensi. namun bila kita telaah bila cara lama atau hajatan di rumah dan banyak melibatkan tetangga menjadi unik, dan disitulah indahnya bertetangga, karena bertetangga yang baik berarti kita memupuk rasa persaudaraan dengan orang lain di tempat perantauan, semakin banyak tetangga semakin banyak pula pemahaman karakter tetangga sekitar kita.

Rasa kebersamaan yang diwujudkan dalam hajatan adalah bukti nyata bahwa kegiatan seperti ini sudah menjadi barang langka apa lagi di perkotaan Jakarta pada Umumnya dengan kebanggan tinggal di apartemen yang konon lebih bergengsi dan belakangan ini citra apartemen tidak semegah yang di ucapkan, satu contoh ada yang bunuh diri dari ketinggian apartemen, banyak pelaku kurupsi menyembuyikan uang haramnya dengan membeli apartemen, dan juga banayk politikus melakukakan kejahan korupsi juga di apartemen, bahkan apartemen dijadikan pabrik mini untuk memproduksi narkoba juga ada, jadi yang mereka lakukan di apartemen dengan dalil di apartemen tidak ada yang peduli apa yang dilakukan sebelah kamar kita yang penting mereka membayar kewajiaban agar tidak dipermalukan di sekitarnya karena ada petugas pengelolola menagih kekurangan yang belum terbayarkan.

Sudah saatnya kita sebagai bangsa yang berbudaya kita kenalkan anak-anak kita dengan kegiatan hajatan yang melibatkan banyak orang terutama tetangganya. Indonesia sudah banyak kehilangan budaya aslinya dimana budaya kita hanya cocok untuk orang indonesia dan gaya hidup bangsa luar terutama dari Amerika katanya itu belum tentu cocok, tentunya dominasi orang indonesia beragama islam alangkah indahnya bila budaya islam yang lebih ditonjolkan yang sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga anak cucu kita akan bangga dengan agamanya serta bangsanya,kita sudah kehilangan karakter jadi seperti inilah bangsa kita akibat suka meniru gaya hidup orang barat yang selalu mengampangkan masalh kerukunan bertetangga,

Bila kita berbuat baik dengan tetangga belum tentu kita mendapatkan kebaikan dari tetangga, apalagi bila kita berbuat tidak menyenangkan dengan tetangga pasti kita mendapatkan yang tidak baik pula, jadi alangkah baiknya bila kita selalu berbuat baik kepada tetangga insay Allah kebaikan itu akan datang dengan izin Allah karena yang kita perbuat sudah berusaha untuk kebaikan.

Sudah saatnya bila kita ingin bangkit kembalilah kepada budaya kita yang sbenarnya yang selalu memulyakan tetangga, karena saudara terdekat kita adalah tetangga kita, merekalah yang pertama kali menolong kia bukan saudara yang jauh dari kita yang akan menolong kita bila dalam keadaan darurat di rumah kita.

Yuk kita hidupkan kembali bertetangga, dan memeprlakukan mereka seperti saudara sendiri, bukankah Agama Islam Mengajarkan bahwa kita semua bersaudara, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar